BisnisBerita UtamaSeni Budaya

Tren Baru! Fashion Ecoprint dari Kudus Kian Diminati Dunia

KUDUS, Kabarhariini.id – Tren fashion ramah lingkungan saat ini sedang naik daun dan kian diminati masyarakat. Salah satu produk fashion yang populer yakni Ecoprint.

Owner Jatisemi Ecoprint, Nunung Noor Khamimah (48) mengatakan peminat produk fashion berbahan ecoprint saat ini kian meningkat. Ia mengaku produknya laris manis mendapat pesanan dari berbagai daerah, baik lokal maupun mancanegara.

“Ecoprint saat ini sedang diminati. Bahkan pembeli produk ecoprint saya itu dari berbagai daerah di Indonesia, terakhir dari NTB. Kalau luar negeri pernah sampai Thailand dan Australia,” ucapnya.

Warga RT 1 RW 5 Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati, Kudus itu berhasil menciptakan terobosan di dunia fashion ramah lingkungan melalui karya-karyanya yang memanfaatkan teknik ecoprint.

Berawal dari keputusannya untuk resign dari profesi sebagai perawat, Imah, sapaan akrabnya, kini dikenal sebagai perajin fashion ecoprint yang menampilkan koleksi busana dan aksesori dari ujung kaki hingga kepala.

Mulai dari sandal, sepatu, kaos kaki, celana, rok, gamis, kaos, kemeja, vest, jilbab, selendang, tas, dompet, gantungan kunci, dompet, dan lainnya. Semua produk tersebut berbahan dasar ecoprint hasil buatan tangannya sendiri.

“Ada puluhan jenis produk ecoprint yang sudah kami buat,” ucapnya.

Dedaunan yang dipakai juga berasal dari tanaman yang ia tanam sendiri di halaman rumah. Seperti, daun acalipa, jarak kepyar, jarak wulung, lanang, kalpataru, anggur, fitek, pakis, bunga sepatu, kenikir, teruja, daun kelapa, dan lainnya.

“Kalau untuk pewarnaan yang merah pake secang, warna kuning pakai teger, warna coklat pakai kulit kayu ulin atau tingi juga bisa, warna biru pakai indigo, warna hijau bisa pakai ketapang,” tambahnya.

Imah menuturkan, proses pembuatan ecoprint dilakukan dengan dua metode utama yakni ecopounding dan streaming. Durasi pengerjaan bisa mencapai dua hingga tiga jam per kain. Dalam sehari, ia mampu menghasilkan hingga 50 lembar kain ecoprint.

Menurutnya, produk-produk ecoprint miliknya menyasar pasar kelas menengah ke atas. Ia mengatakan, kain berukuran dua meter dibanderol mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 2 juta, tergantung bahan yang dipakai dalam produk ecoprint. 

“Kalau gamis dijual mulai Rp 550 ribu, tas kain tanpa kulit dijual dari Rp 95 ribu hingga Rp 1,5 juta jika menggunakan bahan kulit. Kalau gantungan kunci ada yang Rp 45 ribu, bisa pakai wadah korek juga,” rincinya.

Jurnalis: Nisa Hafizhotus S
Editor: Utia Lil

Artikel Terkait

Back to top button