SosialBerita TerkiniKriminal

Kreak Kembali Marak, Walkot Semarang Berencana Siapkan Arena Pertarungan

SEMARANG, Kabarhariini.id – Maraknya aksi perkelahian dan tawuran antar remaja atau yang biasa disebut dengan kreak (Kere Mayak) mendapat tanggapan serius dari Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti.

Sebelumnya sebuah video yang merekam aksi perkelahian enam remaja perempuan di Jalan Kokrosono, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, viral di media sosial dan mendapatkan sorotan warganet.

Menurut Agustina, ia akan melakukan upaya untuk mengatasi persoalan kenakalan remaja atau kreak di Semarang, bersama dengan pihak terkait.

“Teman-teman di kepolisian itu memang sudah ekstra ya, tapi memang harus ada, event seperti olahraga dan kegiatan untuk memecah konsentrasi masyarakat Kota Semarang lebih ke arah entertain, memang kreak ini meresahkan,” jelasnya.

Menurutnya, fenomena kreak ini merupakan dampak dari sebuah situasi sosial kemasyarakatan. Hal ini perlu kajian mendalam agar dapat memberikan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

“Tetapi ini adalah akibat dari sebuah situasi, sedang kita deteksi dan akan kita berikan langkah-langkah khusus, nantinya kita akan membuat kegiatan yang dapat menjadikan warga Semarang yang ikut kreak itu tidak seperti itu lagi,” tuturnya.

Mengenai pengadaan event semacam pencak dor atau arena pertarungan, Agustina mengaku berencana melangkah ke arah tersebut.

“Iya betul, jadi mungkin itu harus difasilitasi, dan saya sudah ngobrol sama kepala dinas (Dinas Pemuda dan Olahraga), terkait anggaran yang dapat digunakan untuk membuat eksibisi, pertandingan persahabatan, atau yang diminati oleh anak-anak yang bergabung dengan kreak dan ini harus segera aksi,” tuturnya.

Saat disinggung apakah penanganan kenakalan akan ditindak seperti Jawa Barat yang mengirimkan remaja nakal ke barak militer, menurutnya ide tersebut bagus namun perlu dikaji lebih lanjut.

“Saya belum tahu detailnya bagaimana, tapi kita perlu kaji dan jika perlu kita teliti kesana, dan apakah cocok diterapkan di Semarang, dan saya tidak bisa semata-mata ikut. Jadi idenya bagus, tapi kita juga harus kaji karena ini berkaitan dengan anggaran negara,” jelasnya.

Agustina mengajak seluruh masyarakat agar saling menjaga putra dan putrinya. Selain itu, ia meminta pihak RT/RW setempat juga ikut melakukan pengawasan.

“Patroli perlu, kemudian perlu juga membuat agar kreak ini tidak berkembang, dan itu juga dari lingkungan orang tuanya, RT dan RW,” tegasnya.

Jurnalis: Syahril Muadz

Editor: Utia Lil

Artikel Terkait

Back to top button