KUDUS, Kabarhariini.id – Wakil Bupati (Wabup) Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton mengunjungi langsung balita penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo.
Hal ini dilakukan sebagai wujud perhatian dari pemerintah terhadap kasus yang masih cukup tinggi di wilayah Kota Kretek ini.
Kunjungan itu dilakukan kepada Rubina Syafakila, balita berusia 1 tahun 10 bulan, yang sempat dirawat karena terserang DBD. Dalam kesempatan itu, Bellinda mengungkapkan rasa syukurnya atas kesembuhan anak tersebut.
“Sebagai bentuk perhatian, kita kunjungi pasien DBD. Alhamdulillah sekarang keadaannya sudah sembuh, semoga bisa beraktivitas normal kembali,” ujar Bellinda, belum lama ini.
Wabup menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus tak tinggal diam menghadapi tingginya angka kasus DBD.
Sejumlah upaya terus dilakukan, mulai dari penguatan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Penanggulangan Dengue, hingga edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Upaya dari kami sudah berjalan. Kami beri edukasi agar masyarakat peka terhadap kondisi lingkungan. Pokjanal juga kembali kami perkuat,” tegasnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk aktif membersihkan lingkungan tempat tinggal agar tidak menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab utama penularan DBD.
“Mari bersama bersihkan rumah masing-masing yang berpotensi jadi tempat berbudidaya nyamuk. Biar semua sehat dan tidak terkena DBD,” imbaunya.
Tak hanya itu, Bellinda meminta masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala awal DBD seperti demam tinggi.
Sementara itu, Desti Rosida, ibu dari Rubina, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah. Ia menjelaskan kondisi anaknya sudah membaik setelah mendapat perawatan medis.
“Terima kasih Bu Wakil Bupati sudah berkunjung. Alhamdulillah anak kami sudah sembuh. Semoga semua diberikan kesehatan,” pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 251 kasus DBD tercatat di Kabupaten Kudus sejak awal tahun hingga pekan ke-18 2025 atau pertengahan Mei.
Jurnalis: Mohammad Fahtur R
Editor: Utia Lil
