Berita TerkiniBisnisPemerintahan

Hadapi Tantangan Tarif Impor AS, DPRD Jepara Dorong Pengusaha Furnitur Cari Pasar Ekspor Baru

JEPARA, Kabarhariini.id – Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Nur Hidayat meminta para pengusaha furnitur di Kabupaten Jepara untuk melakukan inovasi marketing dengan mencari pasar ekspor baru, selain Amerika Serikat (AS).

“Saya yakin di negara-negara lain juga masih banyak potensinya untuk bisa menjadi pasar baru bagi industri furnitur Jepara, dan saya kira permintaan mebel di domestik atau asia masih cukup banyak. Jadi jangan terlalu khawatir,” 

Menurutnya, pembukaan pasar baru di negara-negara lain selain AS sangat perlu dilakukan untuk menghadapi dampak tarif impor atau resiprokal AS. Sehingga industri furnitur Jepara tetap berjalan dan para karyawan juga masih bisa bekerja.

“Kami berharap para pengusaha untuk memperhatikan negara-negara lain yang sekiranya bisa menjadi pasar baru bagi produknya, sehingga perusahaan tetap bisa berjalan dan karyawan juga tetap bisa bekerja. Kita jangan tergantung dengan AS, apalagi kalau menurut jarak dan potensi pasarnya juga tidak hanya ada di sana saja,” terangnya.

Terdampak Tarif Impor AS, Mas Wiwit Ajak Eksportir Furnitur Jepara Jajaki Pasar Baru

Sebagai informasi, berdasarkan data ekspor komoditas furnitur dari kayu Kabupaten Jepara tahun 2018–2024, pada tahun lalu tercatat ada 151 eksportir dengan 54 negara tujuan. Nilai ekspor furnitur kayu pada tahun tersebut mencapai 174.811.327,3 USD atau sekitar Rp 2,81 triliun.

Adapun secara keseluruhan, ekspor semua komoditas dari Kabupaten Jepara mulai dari furnitur, alas kaki, hasil laut dan lainnya pada tahun 2024 melibatkan 298 eksportir, dengan 110 negara tujuan dan total nilai ekspor mencapai 589.578.041,32 USD. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Kabarhariini.id)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kabarhariini.id

Artikel Terkait

Back to top button