Hektaran Sawah dan Ribuan Ternak Terdampak Bencana Banjir-Longsor di Pekalongan

PEKALONGAN, Kabarhariini.id – Sejumlah wilayah di Kabupaten Pekalongan mengalami dampak serius akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi baru-baru ini. Berdasarkan data rekapitulasi yang dihimpun, berbagai desa di beberapa kecamatan terdampak cukup parah, dengan kerugian mencakup lahan pertanian, kematian ternak, hingga kerusakan infrastruktur.
Menurut data dari Dwi Jayanto, Kordinator Penyuluh Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertania (DKPP) Kabupaten Pekalongan, pada Selasa, 4 Februari 2025 menyebutkan di Kecamatan Lebakbarang, Desa Wonosido menjadi salah satu daerah yang terdampak. Sawah seluas 20 hektare terendam dan lima ekor ternak sapi hanyut, di mana dua berhasil diselamatkan dan tiga lainnya mati. Selain itu, satu unit infrastruktur IRPIP di Desa Depok hanyut, serta sekitar 5.925 meter persegi kebun cengkeh dan 200 meter persegi kebun albasia turut terdampak.
Sementara itu, Kecamatan Petungkriyono juga mengalami kerusakan signifikan. Desa Tlogopakis mencatat adanya korban tanah longsor yang menyebabkan ternak mati serta kerusakan irigasi sepanjang 4.550 meter. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Tlogohendro dengan 20 hektare sawah terdampak, serta kematian ternak akibat tanah longsor. Infrastruktur irigasi sepanjang 1.425 meter di desa tersebut juga mengalami kerusakan.
Di Kecamatan Karanganyar, Desa Legokkalong mengalami longsor yang menyebabkan 6.000 unggas mati, serta kerusakan irigasi sawah sepanjang 14 meter. Selain itu, satu paket IRPOM dan dua unit diesel milik warga juga terdampak akibat bencana ini.
Banjir juga melanda Kecamatan Kedungwuni, tepatnya di Desa Karangdowo dan Kedungpatangewu. Di Karangdowo, empat ekor ternak mati akibat banjir, sementara di Kedungpatangewu, banjir menyebabkan kematian dua ekor sapi dan 105 unggas. Kondisi serupa terjadi di Desa Kaligawe, Kecamatan Karangdadap, di mana 100 ekor domba milik PT. Kejora mati akibat banjir.
Banjir Pekalongan Belum Surut, Ratusan Warga Masih Mengungsi
Sementara itu, Kecamatan Doro, Talun, dan Lebakbarang juga mengalami dampak yang cukup besar dengan puluhan hektare sawah terendam. Beberapa desa di Kecamatan Wonokerto dan Wiradesa juga dilaporkan terdampak banjir, salah satunya di Desa Pesanggrahan, di mana 30 ekor sapi terdampak banjir.
“Pemerintah daerah bersama instansi terkait saat ini tengah melakukan upaya penanggulangan dan pemulihan, termasuk pendataan lebih lanjut mengenai kerusakan serta bantuan yang dibutuhkan oleh warga terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat potensi curah hujan tinggi yang masih bisa terjadi dalam beberapa waktu ke depan,” pungkas Dwi. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Kabarhariini.id)