Pemerintahan

Laila Saidah Witiarso Resmi Jadi Ketua TP PKK Jepara, Siap Bersinergi Laksanakan Program

JEPARA, Kabarhariini.id – Laila Saidah Witiarso resmi dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak (TP) PKK sekaligus Ketua Pembina Posyandu Kabupaten Jepara periode 2025-2030. Pelantikan itu dilakukan secara langsung oleh Ketua TP PKK dan Ketua Pembina Posyandu Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, pada Senin, 24 Februari 2025 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah.

Laila Saidah Witiarso saat ditemui usai pelantikan menuturkan, dirinya siap bekerja dan bersinergi dengan semua pihak dan siap melaksanakan program-program yang sudah berjalan.

“TP PKK Kabupaten Jepara juga akan membentuk berbagai program inovasi untuk membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial. Kami berharap TP PKK dan Posyandu di Kabupaten Jepara ke depannya bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat untuk masyarakat Jepara,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Pembina Posyandu Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin dalam sambutannya mendorong adanya sinergitas antara TP PKK Pemprov Jawa Tengah dengan seluruh TP PKK Kabupaten/Kota di Jawa Tengah untuk bersama mewujudkan sejumlah program prioritas pemerintah.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyoroti beberapa permasalahan yang harus segera dituntaskan di Jawa Tengah, di antaranya masalah kemiskinan, kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masih tinggi, hingga permasalahan ketersediaan pangan.

“Kita masih perlu kolaborasi dan perlu kerja keras untuk bisa menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah, terlebih lagi masalah kemiskinan terbanyak adalah perempuan sebagai kepala rumah tangga atau anak sebagai kepala rumah tangga yang dalam kondisi miskin,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Nawal, permasalahan stunting di Jawa Tengah harus segera diatasi karena kasusnya yang masih tinggi. Dia menyebutkan, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023 menunjukkan angka stunting di Jawa Tengah masih berada pada angka 20,7 persen. 

Ketua TP PKK Jateng itu juga menerangkan, dalam rangka pencegahan kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, perlu mengembangkan pelayanan terpadu sampai kecamatan dengan menyediakan Kader Perunggu (Paralegal Penggerak Rumah Perlindungan). Sebab, ke depannya akan dibangun Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak di setiap Kecamatan.

Diterangkan terkait Posyandu, Nawal memaparkan, saat ini terdapat perkembangan baru yakni Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan. Sehingga saat ini diterapkan enam standar pelayanan minimal yang mesti terpenuhi, yakni kesehatan, pendidikan, sosial, keamanan, ketertiban dan perlindungan masyarakat, pekerjaan umum, dan perumahan rakyat. Oleh sebab itu, dia menegaskan kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota untuk terus memperkuat kelembagaan Tim Penggerak PKK dan Tim Pembina Posyandu sampai ke Tingkat Desa/Kelurahan.

Dari adanya beberapa permasalahan yang dipaparkan, Ketua TP PKK Jawa Tengah itu menjelaskan beberapa program inovasi untuk mengatasinya, di antaranya adalah Posyandu Ketuk Pintu. Program ini adalah upaya mencegah terjadinya risiko stunting para remaja wanita, calon pengantin, ibu hamil, dan bayi baru lahir. 

“Ada pula Pandu Cinta (Pelayanan Terpadu Untuk Pencegahan Kekerasan dan Perkawinan Anak), juga PAAREDI (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital),” tambahnya.

Lebih lanjut, Nawal juga menjelaskan program prioritas lain seperti Rabu Pon (Gerakan satu Keluarga Satu Pohon) sebagai langkah kemandirian pangan dan ekonomi bagi mereka yang menikah. Program itu juga untuk menguatkan program ‘AKU Hatinya PKK’. Gerakan Satu Keluarga Satu Pohon (minimal) juga sebagai salah satu upaya mengatasi berbagai dampak perubahan iklim yang terjadi.

“Kita terbuka dengan segala masukan pandangan usulan dan saya berharap dengan Bapak/Ibu semua kiga bisa berkolaborasi dan bekerjasama untuk kesejahteraan Jawa Tengah untuk bisa mencapai program program dan mewujudkan masyarakat yang berdaya dan sejahtera,” pungkasnya.

Plh Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat memberikan sambutan mendukung penuh program dan inovasi TP PKK Jawa Tengah maupun Kabupaten/Kota yang mampu bersinergi dan membantu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Maka saya senang, apabila ada kolaborasi yang dilakukan pemerintah dengan TP PKK dan Tim Pembina Posyandu,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Taj Yasin menekankan kesehatan itu harus dimulai dari keluarga, utamanya adalah anak-anak. Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi dan menyambut baik terkait adanya program inovasi yang telah dipaparkan oleh TP PKK Jawa Tengah kaitannya dengan masalah kesejahteraan juga ketahanan pangan. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Kabarhariini.id)

Artikel Terkait

Back to top button