Pasar Loak Kronosono Semarang Jadi Surga Bagi Pemburu Barang Bekas

SEMARANG, Kabarhariini.id – Jalan Kokrosono, Kota Semarang, setiap hari Minggu pagi berubah menjadi lapak jual beli barang bekas yang berjejer memenuhi sisi jalan.
Pasar loak mingguan yang hanya buka setiap Minggu pagi dan hari libur nasional ini dikenal sebagai surga bagi para pemburu barang bekas dan kolektor.
Salah satu pembeli dari Semarang Barat, Heru mengaku rutin mengunjungi Kokrosono untuk berburu barang-barang elektronik kecil, khususnya yang masih berfungsi atau bisa diperbaiki.
“Hari ini saya beli senter. Buat jaga-jaga kalau mati lampu,” ujarnya.
Bagi Heru, Pasar Loak Kokrosono bukan hanya tempat belanja, melainkan ladang usaha. Ia sering mencari barang murah yang dapat dijual kembali melalui online dengan harga bersaing.
“Kalau pintar menawar, bisa dapat barang seperempat dari harga pasar. Misal power bank, saya pernah dapat harga Rp 25 ribu, terus saya jual kembali di facebook dengan harga Rp 50 ribu,” terangnya.
Sedangkan salah seorang pedagang, Setiawan menyatakan bahwa berjualan di Pasar Kokrosono hanya bermodalkan alas. Selebihnya barang-barang bekas seperti jam tangan, kacamata, radio bekas, sampai onderdil motor ditaruh di atas alas tersebut.
Ia mengaku, barang-barang yang dijual didapat dari berbagai sumber, mulai dari pemulung langsung hingga sesama tukang rongsokan.
“Kalau barangnya bagus, ya harganya bagus. Tapi kalau biasa, ya biasa saja. Misalnya jam tangan itu kadang saya patok paling murah Rp10.000,” ujarnya.
Bagi Setiawan, momen Minggu pagi adalah waktu paling dinanti. Dia berjualan di kawasan tersebut mulai pukul 06.00 sampai 15.00 WIB. Dalam sehari, ia bisa membawa uang paling sedikit sekitar Rp 250.000-300.000.
“Kalau pas ramai dan barang kita laku banyak, itu rasanya luar biasa. Tapi tetap harus waspada juga. Barang bekas itu banyak yang rawan, apalagi elektronik. Salah beli, bisa rugi,” pungkasnya.
Jurnalis: Syahril Muadz
Editor: Utia Lil