Pertapaan Ratu Kalinyamat di Donorojo Jepara Diusulkan Jadi Wisata Religi

JEPARA, Kabarhariini.id – Warga Kecamatan Donorojo mengusulkan Pertapaan Ratu Kalinyamat menjadi wisata religi. Hal ini menjadi salah satu usulan yang tersampaikan dalam pelaksanaan Bupati Ngantor di Desa.
Adapun Pertapaan Ratu Kalinyamat yang terletak di wilayah Dukuh Sonder, Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo dinilai memiliki nilai sejarah, bahkan menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi pengunjung.
Menanggapi usulan tersebut, Bupati Jepara, Witiarso Utomo menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung dan merealisasikan usulan tersebut.
“Kita pasti kembangkan potensi tersebut,” kata Mas Wiwit sapaan akrabnya kepada tim Lingkar Jateng.
Saat ditanya terkait bantuan pengembangan fasilitas pertapaan, Mas Wiwit menegaskan pihaknya akan mencarikan sumber pendaan untuk perbaikan fasilitas tersebut.
“Kami bisa carikan sumber baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maupun dari sumber-sumber lainnya seperti pihak ketiga. Pasti dikembangkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Perpustakaan Kucica Desa Tulakan, Ardhi Yudha Saputra menjelaskan jika sosok Ratu Kalinyamat, yang dikenal sebagai salah satu pahlawan wanita dalam sejarah Islam di Jawa telah meninggalkan banyak warisan sejarah. Pertapaan ini mencerminkan perjalanan hidupnya dan merupakan simbol kekuatan serta ketahanan perempuan dalam sejarah Indonesia.
“Sejarah yang kuat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menggali lebih dalam tentang nilai-nilai budaya dan spiritual yang terkandung di dalamnya,” kata Ardhi saat memberikan keterangan kepada tim Lingkar Jateng.
Ia menambahkan jika salah satu daya tarik utama dari Pertapaan Ratu Kalinyamat adalah arsitektur dan lanscape-nya yang menawan. Dikelilingi oleh pepohonan rindang, lokasi ini menawarkan suasana tenang yang sangat cocok untuk refleksi dan meditasi.
Para pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam sambil merenungkan makna spiritual dari tempat tersebut. Untuk meningkatkan pengalaman ini, rencana pengembangan area dengan penambahan fasilitas seperti taman dan hewan peliharaan kecil, seperti kidang, juga turut akan diimplementasikan.
“Hal ini akan memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk berinteraksi dengan alam,” tambahnya.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi oleh situs ini adalah kondisi infrastruktur yang kurang memadai. Akses jalan yang rusak dan fasilitas yang terbatas menghalangi potensi wisata yang ada.
Ia pun berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih untuk memperbaiki akses dan fasilitas di sekitar pertapaan. Dengan perbaikan ini, pengunjung dapat lebih mudah menjangkau lokasi dan merasakan ketenangan yang ditawarkan.
“Kami juga berharap nantinya, selain perbantuan infrastruktur, adanya dukungan pemerintah dalam promosi dan pengelolaan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain aspek spiritual dan sejarah, pengembangan wisata religi di Pertapaan Ratu Kalinyamat juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Peluang usaha baru dapat muncul melalui penjualan souvenir, makanan khas daerah, dan akomodasi bagi pengunjung, yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Kabarhariini.id)