Berita TerkiniPemerintahan

Petani di Blora Dapat Jatah 122.500 Ton Pupuk Subsidi Tahun Ini, Berikut Rinciannya

BLORA, Kabarhariini.id – Jatah pupuk subsidi Kabupaten Blora pada 2025 ini mencapai ratusan ribu ton.

Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora, Ngaliman Kamis, 30 Januari 2025 mengungkapkan pupuk subsidi diberikan kepada petani yang sudah terdaftar Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

“Petani yang terdaftar dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) elektronik yang berhak mendapatkan jatah pupuk tersebut,” kata Ngaliman melalui keterangan tertulis.

Pihaknya menjelaskan jatah pupuk dari pemerintah pusat sekitar 117.500 ton, dengan rincian 67.500 ton pupuk Urea dan 50.000 ton NPK. Selain itu, sambung dia, untuk tahun ini Kabupaten Blora mendapatkan alokasi pupuk organik yang pada 2024 ditiadakan.

“Tahun ini juga terdapat alokasi pupuk organik subsidi sebanyak 5.000 ton. Akan dibagikan sesuai kebutuhan E-RDKK yang ada di kabupaten,” ungkapnya.

“Adanya penambahan pupuk organik menjadikan total jatah pupuk untuk Kabupaten Blora mencapai 122.500 ton,” imbuhnya 

Ngaliman menegaskan, hanya petani yang masuk E-RDKK yang memperoleh subsidi pupuk. Sebab, usulan yang diajukan tahun lalu berdasarkan data petani yang masuk pada aplikasi elektronik tersebut.

“Rencana yang kami susun itu kemudian kami sampaikan kepada kementerian pertanian untuk disahkan,” ungkapnya.

Pihaknya menjelaskan, alokasi pupuk terdistribusi di 16 kecamatan, melalui kios pupuk lengkap (KPL). Terdapat tiga kecamatan dengan alokasi terbanyak yakni Randublatung, Kunduran dan Todanan. 

“Paling banyak di Kecamatan Randublatung dengan jumlah 8.585 ton pupuk urea dan 6.270 ton pupuk NPK,” paparnya.

Kemudian terkait penambahan pupuk organik, Ngaliman mengungkapkan ada empat kecamatan di Kabupaten Blora yang tidak mendapatkan.

“Diantaranya Kecamatan Sambong, Jepon, Todanan dan Japah,” kata dia.

Disisi lain, Ngaliman menjelaskan, dalam aturan distribusi pupuk subsidi, maksimal lahan penerimaan pupuk subsidi adalah dua hektare.

Ditambahkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk urea subsidi adalah Rp 2.250 per kilogram, lalu pupuk NPK subsidi Rp 2.300 per kilogram, sedangkan pupuk organik Rp 800 per kilogram. Pihaknya mengimbau agar alokasi yang sudah diberikan pemerintah bisa terserap maksimal oleh petani tahun ini.

“Semoga hasil pertanian meningkat dan menjaga stabilitas harga pangan di Blora. Guna mendukung ketahanan pangan di daerah,” harap Ngaliman.(Lingkar Network | Eko Wicaksono – Kabarhariini.id)

Artikel Terkait

Back to top button