Berikut 6 Fakta Virus HMPV yang Merebak di China, Apakah Berbahaya?

Kabarhariini.id – Virus Human Metapneumovirus (HMPV) saat ini menyebar dengan luas dan cepat di China. Kasusnya pun disebut melonjak, khususnya wilayah China bagian Utara.
Keadaan ini menjadi sorotan publik dan membuat masyarakat risau hingga mengkaitkannya dengan kemunculan virus varian baru. Apa sebenarnya virus HMPV itu? Apakah virus HMPV ini berbahaya bagi manusia dan benarkah ada kaitannya dengan virus lain seperti Covid-19?
Berikut Sejumlah Fakta Virus HMPV
1. Memiliki Gejala Mirip Flu Biasa
HMPV merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Penularan terjadi melalui droplet atau percikan air liur dari orang yang terinfeksi.
Virus ini tidak mematikan dan sifatnya ringan, bahkan sebagian besar penderita dapat pulih dengan sendirinya tanpa adanya perawatan khusus. Tapi virus ini tetap berbahaya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah, termasuk pemilik penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.
2. Bisa Dicegah dengan Menjaga Pola Hidup Sehat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membagikan tips mencegah penularan virus HMPV. Diantaranya melakukan pola hidup sehat seperti rutin mencuci tangan, memakai masker saat sakit, dan istirahat yang cukup.
Kemudian apabila timbul gejala yang mencurigakan dapat segera melakukan pemeriksaan dini.
3. Tak Ada Lonjakan Kasus HMPV di China
Sampai saat ini, baik Pemerintah China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak mengeluarkan pernyataan state of emergency terhadap virus HMPV. Bahkan Kemenkes RI menyebutkan, virus yang meningkat di China adalah tipe H1N1 atau flu biasa dan bukan HMPV.
4. HMPV Bukan Virus Baru
HMPV bukanlah virus baru karena pertama kali ditemukan pada 2001 dan sudah menyebar ke seluruh dunia. Kini sistem imun manusia telah mengenali virus ini dan mampu merespon dengan baik.
Tidak hanya China, sejumlah negara yang juga ada laporan temuan HMPV yakni Norwegia, Rumania, dan Jepang.
5. Tidak Ada Kaitannya dengan Covid-19
Menurut mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama, keliru apabila mengaitkan HMPV dengan Covid-19. Sebab keduanya sudah ada sejak puluhan tahun lalu, sehingga HMPV bukan bagian dari varian baru virus corona.
Selain itu, gejala HMPV yang mirip dengan Covid-19 memicu opini publik bahwa keduanya berkaitan. Padahal dari tahun ke tahun, selalu ada peningkatan kasus infeksi saluran napas seperti batuk, demam, dan nyeri dada.
“Ada juga yang menyebut HMPV mirip COVID-19 karena sekarang ada peningkatan kasus di China. Ini juga tidak tepat karena dari waktu ke waktu memang selalu saja ada peningkatan kasus infeksi saluran napas, apalagi di musim dingin di negara empat musim seperti China,” tutur Prof Tjandra yang dikutip dari Detikhealth, Selasa, 7 Januari 2025.
“Jadi, tidak tepatlah kalau kita terlalu cepat mengorelasikan kenaikan kasus HMPV ini dengan COVID-19, walaupun tentu kita perlu tetap waspada,” sambungnya.
6. HMPV Ada Kaitannya dengan AMPV
Justru HMPV memiliki kaitan dengan Animal Metapneumovirus (AMPV) atau yang dulunya dikenal dengan Turkey Rhinotracheitis Virus (TRTV) dan sudah ditemukan sejak 1978 di Afrika Selatan.
Menurut pakar, HMPV yang menjangkit manusia diduga akibat dari evolusi AMPV sub tipe C. sementara AMPV sendiri merupakan penyakit pada ungags yang memiliki 4 sub tipe dari A sampai C.
Demikian beberapa fakta terkait HMPV. Pemerintah melalui Kemenkes terus melakukan pemantauan terkait perkembangan virus ini.
Di sisi lain, masyarakat diminta untuk tidak panik dan terus menerapkan langkah pencegahan dan berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika memang mengalami gejala infeksi saluran pernapasan. (Lingkar Network | Kabarhariini.id)