Kesehatan

Langsung Merokok saat Buka Puasa, Apakah Makin Bahaya? Ini Faktanya

Kabarhariini.id – Sesuai peringatan yang tertera di bungkus rokok, merokok dapat memicu munculnya berbagai jenis penyakit. Apa jadinya jika kebiasaan merokok ini dilakukan saat puasa, apakah semakin berbahaya?

Sebagaimana diketahui, rokok mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Bahan utama yang terkandung dalam rokok akan lebih bahaya jika masuk ke dalam tubuh saat keadaan perut kosong selama berjam-jam atau saat puasa.

Dikutip dari Hellosehat, berikut sejumlah kandungan rokok yang bisa menimbulkan risiko kesehatan. Terutama merokok setelah berbuka puasa.

Tips Mencegah Kulit Kering saat Puasa, Cukup Lakukan Langkah Ini

Karbon Monoksida

Mengonsumsi rokok saat berbuka puasa dapat membuat tubuh menjadi mual, muntah, kelelahan, hingga pusing. Alasannya, asap rokok mengandung bahan kimia berupa karbon monoksida.

Dalam sekali hisapan, asap rokok mengalir dalam aliran darah. Efeknya, kadar oksigen dalam darah akan menurun. Alhasil sel-sel dalam tubuh kekurangan oksigen, Anda pun akan langsung merasa lelah dan pusing. Sebab gas yang ditimbulkan dari rokok menurunkan fungsi otot dan jantung.

Selain itu, karbon monoksida membuat trombosit (zat pembekuan darah) pada perokok lebih tinggi dari orang yang tidak merokok, sekalipun dia sedang tidak merokok (saat berpuasa).

Bahkan saat berbuka, kadar trombosit pada perokok justru akan mengalami lonjakan. Lama kelamaan, terjadi penumpukan plak pada pembuluh darah arteri yang menjadikannya mengeras, kaku dan kurang elastis. Kemudian terjadilah penyempitan pada pembuluh darah yang mengarah pada penyakit jantung dan stroke.

Ikuti Trik Jitu Ini untuk Menghilangkan Ngantuk saat Puasa

Nikotin

Nikotin merupakan zat adiktif yang membuat seseorang ketergantungan dengan rokok. Zat ini dapat bertahan dalam tubuh selama 6-8 jam, tergantung pada intensitas mengonsumsi rokok.

Perlu diingat lagi efek negatif nikotin pada kesehatan tubuh. Nikotin dalam rokok dapat menimbulkan peningkatan tekanan darah, detak jantung, aliran darah ke jantung, hingga menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah. Selain itu, bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

Berpuasa memang memiliki pengaruh yang baik pada perokok, sebab kadar nikotin dapat berkurang hingga setengah. Hal ini cukup bisa membantu mengembalikan detak jantung menjadi normal.

Meskipun demikian, kadar nikotin akan kembali tinggi apabila seseorang merokok saat berbuka puasa. (Lingkar Network | Kabarhariini.id)

Artikel Terkait

Back to top button