Berita TerkiniBisnis

Banyak Sapi Kena PMK, 2 Pasar Hewan di Blora Ditutup Sementara selama 14 Hari

BLORA, Kabarhariini.id – Dua pasar hewan di Kabupaten Blora ditutup oleh Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindakop UKM) Blora. Yaitu pasar Pon Blora dan Pasar Pahing Randublatung, Kamis, 9 Januari 2025.

Kabid Perdagangan Dindakop UKM Blora Margo Yuwono menuturkan, guna menekan peredaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi, pihaknya mendapatkan saran dari Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) untuk melakukan penutupan pasar hewan yang ada di Kabupaten Blora.

“Dari pantauan DP4 pada tanggal 6 Januari, banyak ternak sapi yang disinyalir terkena gejala PMK,” kata dia 

Menurutnya, pasar hewan sebagai tempat pertemuan para sapi dari berbagai daerah, harus dihentikan terlebih dahulu sampai angka sebaran PMK di Kabupaten Blora menurun.

“Pasar sebagai tempat berkumpulnya hewan, dikhawatirkan bisa merebak atau sebagai tempat penularan PMK. Sehingga dari DP4 menilai itu berbahaya, sehingga menyarankan untuk menutup sementara pasar hewan yang ada,” terangnya.

Ia menjelaskan penutupan tersebut dilakukan hingga ada pemberitahuan penurunan sebaran PMK di Kabupaten Blora. Namun bila merujuk pada surat dari DP4, maka penutupan akan dilakukan selama dua minggu.

“Dari surat DP4 itu, kita diberi saran untuk melakukan penutupan selama 14 hari terhitung hari ini (hari pertama pasar ditutup),” kata dia.

Kabid Perdagangan Dindakop UKM Blora juga mengungkapkan, perdagangan sapi di Pasar Pon Blora mencapai lintas provinsi. Sehingga, ia mengaku tidak bisa membatasi transaksi yang dilakukan didalam pasar bilamana tidak dilakukan penutupan.

“Untuk mengantisipasi adanya sapi PMK yang ditransaksikan di Pasar Pon. Sehingga opsi penutupan lebih dapat menekan peredaran PMK,” ujar dia.

Selanjutnya, ia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan paguyuban pasar untuk menekan peredaran PMK dengan melakukan penutupan pasar. Selain itu, sebaran melalui sosmed juga telah ia dilakukan.

“Pedangan sudah mengetahui. Kita juga sampaikan ke pihak DP4 selaku mereka yang memberi usul, semoga mereka juga mensosialisasikan,” tambahnya.

Kendati demikian, ia mengungkapkan bahwa penutupan pasar ini hanya berlaku untuk hewan ternak sapi. Menurutnya wabah PMK saat ini lebih menyerang ternak sapi.

“Penutupan ini difokuskan untuk pedagang sapi, kalau untuk pedagang kambing, alat pertanian, makanan ternak masih diperbolehkan, tidak kami tutup,” jelasnya.

Margo Yuwono menambahkan, pihaknya akan akan selalu berkoordinasi dengan DP4 yang memiliki kewenangan terkait kesehatan hewan. Nantinya, paska dilakukan penutupan pasar dan juga dilakukan kontrol pasar, sehingga tidak ada lagi pedagang yang menurunkan sapi untuk dilakukan transaksi.

“Kita akan adakan patroli pada hari pasaran di masing-masing pasar hewan. Sehingga pasar seteril dan tidak ada pedagang sapi yang melakukan transaksi,” tambah dia.(Lingkar Network | Eko Wicaksono – Kabarhariini.id)

Artikel Terkait

Back to top button