Produksi Melimpah, Pemkab Pati Berencana Gandeng Perusahaan untuk Serap Telur Lokal

PATI, Kabarhariini.id – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa menuturkan bahwa peningkatan populasi ayam ras sudah terjadi sejak 2024 lalu.
Kondisi tersebut mengakibatkan produksi telur ayam ras di Kabupaten Pati melonjak hingga 20 ton per hari. Sehingga, stoknya di tingkat peternak melimpah hingga mengakibatkan kesulitan dalam proses penjualan.
“Dari Pemkab ada himbauan membeli telur dari peternak bagi ASN di lingkungan Pemkab Pati untuk menyerap telur, dalam jangka pendek,” ucap Hadi.
Selain ASN, Pemkab juga berencana mengundang sejumlah produsen makanan besar dan perusahaan yang ada di Pati seperti Garudafood dan Dua Kelinci untuk membantu penyerapan telur ayam ras dari peternak lokal.
“Kami rencananya undang toko-toko besar di Pati dengan harapan mereka bisa membeli telur ayam dari lokal Pati saja,” ucapnya.
Dengan berbagai langkah tersebut, Hadi berharap permintaan telur ayam di Pati bisa kian meningkat. Sehingga, para peternak telur ayam ras tidak mengalami kerugian akibat minimnya pembeli.
“Tentu harapan kami harga cukup baik untuk peternak, pedagang maupun pembeli sementara tingkat penjualan juga bisa tinggi,” harapnya.
Sebelumnya, Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati turut mendorong aparatur sipil negara (ASN) untuk membeli terlur ayam ras dari peternak lokal.
Dorongan tersebut tidak terlepas dari adanya Surat Edaran (SE) Nomor 500.3.3.3/28.M TAHUN 2025 tentang Pembelian Telur Ayam, dijelaskan bahwa instruksi tersebut merupakan tindak lanjut atas laporan para peternak yang tergabung dalam Koperasi Produsen Unggas Sumber Rejeki.
“Kami sepakat kalau memang potensi yang ada di Pati ini harus dioptimalkan. Jadi misalkan, peternak ayam petelur di Pati kan banyak sekali ya,” ujar Ketua Komisi B DPRD Pati, Muslihan pada Selasa, 18 Maret 2025.
Dia menyebut, produksi telur ayam ras di Kabupaten Pati tergolong banyak. Oleh karenanya, sedikitnya jumlah permintaan mengakibatkan penyerapannya tidak maksimal.
Selain telur, dirinya juga mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati membantu penyerapan terhadap hasil peternakan ataupun pertanian lokal lainnya juga dimaksimalkan.
“Jadi misalkan, peternak ayam petelur di Pati kan banyak sekali ya, tidak hanya itu termasuk ketahanan pangan di bidang padi dan sebagainya memang penyerapannya harus dioptimalkan memang apa yang ada di lokal Pati,” jelas dia.
Jika penyerapan telur dan bahan pangan lokal lainnya berjalan maksimal, dia meyakini perekonomian di Kabupaten Pati bakal mendapatkan dampak positifnya.
“Untuk menopang perekonomian kerakyatan petani, peternak semuanya bisa berjalan lancar, baik demi kemakmuran bersama,” kata dia. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Kabarhariini.id)