Dukung Swasembada Pangan, DKP Pati Genjot Produksi Garam

PATI, Kabarhariini.id – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati bakal menggenjot produksi garam grosok/mentah untuk diproses menjadi garam konsumsi.
Pejabat Fungsional Pengelolaan Ekosistem Laut dan Pesisir DKP Pati, Triana Shinta Dewi mengatakan bahwa penggenjotan produksi garam bertujuan untuk mendukung program swasembada pangan yang digencarkan Prabowo di sektor garam pada 2027.
Nantinya, garam mentah hasil petambak sebagai bahan baku akan diolah pabrik-pabrik garam di Pati sendiri. Kemudian, sebagian hasil produksinya akan dikirim ke luar kota.
“Kalau program KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) kan di 2027 nanti swasembada garam. Makannya KKP juga menggenjot ini, tidak cuma di Jawa saja, mulai ke daerah timur mencari lahan,” ucapnya, Rabu, 5 Maret 2025.
Saat ini, pihaknya belum menerapkan kebijakan tersebut dan masih mengikuti program sentra ekonomi garam rakyat (segar) yang sudah dilaksanakan sejak 2023 lalu.
Menurutnya, Kecamatan Batangan merupakan salah satu wilayah di Pati yang mempunyai potensi bagus untuk memproduksi garam. Bahkan, di wilayah tersebut sudah ada gudang garam nasional (GGN).
“Kalau program yang di sini kita masih mengikuti program KKP sama provinsi yang segar itu, di Kecamatan Batangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, saat ini luas lahan tambak garam di Pati mencapai sekitar 2.900-an hektar. Lahan tersebut berada di 21 desa yang tersebar Kecamatan Batangan, Juwana, Wedarijaksa dan Trangkil.
Per Januari-Februari 2025 ini, luas lahan di 4 kecamatan tersebut menghasilkan garam sebanyak 253 ton. Sedangkan pada 2024 lalu sebanyak 324.046 ribu ton.
“Untuk 21 desa ada di 4 kecamatannya. Untuk stok garam per kemarin itu masih diangka 253 ton per Februari,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Kabarhariini.id)