Rednote Jadi Aplikasi Pesaing TikTok yang Viral di AS, Apa Itu?

Kabarhariini.id – Banyak pengguna aplikasi TikTok di Amerika Serikat (AS) hijrah menggunakan aplikasi Rednote. Bahkan saat ini Rednote berada di posisi pertama di toko Apple App Store dan posisi ke-34 di Google Play Store. Padahal aplikasi Rednote sebelumnya tidak begitu terkenal.
Bagaimana aplikasi Rednote bisa populer di Amerika Serikat?
Rupanya kepopuleran Rednote berkaitan dengan pemblokiran aplikasi Tiktok di Amerika Serikat. Rencananya pemblokiran dilakukan pada 19 Januari 2025.
Sebagaimana diketahui, polemik TikTok dan pemerintah AS sudah berlangsung sejak 2020 yang kala itu diinisiasi oleh Presiden AS Donald Trump. Menurut pemerintah AS, TikTok mengancam keamanan nasional lantaran berkaitan dengan pemerintah China.
Hingga TikTok mengalihkan semua data pengguna AS ke Oracle, perusahaan infrastruktur Cloud asal AS. Namun AS lewat pemerintahan Biden tetap berupaya mengatur TikTok. CEO TikTok Shou Zi Chew pada Maret 2023 sampai dipanggil di sidang parlemen AS untuk menjelaskan tidak ada kaitannya pemerintah China dengan aplikasi buatannya. Tapi AS tetap kekeh memberlakukan UU yang bisa memblokir Tiktok.
Baik TikTok dan ByteDance sebagai perusahaan China saat ini masih berjuang di pengadilan federal. Sementara hakim diberi tenggat sampai tanggal 20 Januari 2025 sebelum pelantikan Trump.
Keadaan ini menjadi momok tersendiri bagi para konten kreator Amerika Serikat. Banyak dari mereka mencari pelarian lain dengan mencoba beralih ke aplikasi buatan China lainnya, yakni Rednote.
Sehingga banyak kreator di AS banyak membuat postingan di TikTok tentang pengalaman mereka menggunaan Rednote. Akhirnya banyak pengguna lainnya ikut tertarik.
Lalu apa sebenarnya aplikasi Rednote itu?
Secara tampilan, aplikasi Rednote memang sangat mirip dengan TikTok. Terdapat halaman linimasa FYP di TikTok bernama “Trending” yang menampilkan konten-konten yang sedang tren dari para kreator. Bahkan ada fitur marketplace seperti yang ada di TikTok.
Kemudian di bagian halaman beranda Rednote terdapat tiga model halaman linimasa, yaitu Follow, Explore, dan Nearby. Jika pengguna mengklik Follow, akan muncul konten dari pengguna yang diikuti. Explore untuk konten sesuai preferensi pengguna. Nearby untuk konten pengguna sekitar.
Rednote memiliki nama China “Xiaohongshu” atau diterjemahkan menjadi “Little Red Book”. Jika di toko aplikasi, Rednote masih menggunakan aksara China, sehingga akan menyulitkan pengguna baru. Tidak hanya itu, keseluruhan sistem dalam aplikasi tersebut juga menggunakan bahasa dan aksara China.
Meskipun kini beberapa menu sudah menggunakan bahasa Inggris, tapi menu di fitur marketplace masih menggunakan bahasa China. Hal ini seolah menunjukkan bahwa Rednote belum siap dioperasikan secara global.
Kini Rednote juga mulai dikenal di kalangan pengguna Indonesia. Tidak sedikit yang berkomentar jika konten video dan foto yang ada di Rednote tampilannya lebih high definition (HD). (Lingkar Network | Kabarhariini.id)