Gaya HidupHiburan

Sinopsis Rahasia Rasa, Terinspirasi Buku Resep Warisan Bung Karno dengan Sedikit Bumbu Konspirasi

Kabarhariini.id – Terinspirasi dari buku makanan asli warisan Bung Karno, film “Rahasia Rasa” karya sutradara Hanung Bramantyo hadir menyajikan cerita drama fiksi berbalut konspirasi yang menegangkan.

Pembuat film yang tayang mulai 20 Februari 2025 ini memulai langkah unik dengan menjadikan buku resep asli warisan Bung Karno “Mustika Rasa” sebagai ide cerita. Dari situ dibangun alur kisah yang berpusat pada tokoh bernama Ressa, seorang chef muda yang sukses membesarkan restoran Italia di Jakarta itu.

Di balik kesuksesannya, Ressa menyimpan luka masa lalu yang membuatnya merasa asing dengan identitasnya sebagai keturunan Indonesia. Ia memiliki ingatan yang samar tentang ayahnya yang berdarah Italia dan ibunya yang asli Indonesia. Ingatannya yang tidak banyak bersama sang ibu, membuat Ressa merasa mual setiap kali harus berkutat dengan bumbu rempah-rempah khas Indonesia.

Namun kekasihnya, Dinda, malah menambah beban emosionalnya. Suatu hari, ayah Dinda menantangnya untuk memasukkan terasi ke dalam menu hidangan restoran Italia. Ressa merasa tidak nyaman dengan ide ini, merasa hal itu akan mengkhianati identitas Italia yang selama ini ia pegang. Namun, takdir berkata lain.

Ressa justru terdorong untuk melakukan eksplorasi ke tempat di mana ia dahulu dibesarkan, sebuah desa di Magelang. Di sana, ia bertemu dengan Tika, seorang wanita pewaris rumah makan populer milik Mbah Wongso yang ternyata memiliki hubungan dengan masa lalunya.

Melalui Tika dan orang-orang yang ditemuinya, Ressa mulai memahami lebih baik tentang masa lalunya dan tentang identitasnya sebagai orang Indonesia. Ia belajar tentang pentingnya mempertahankan warisan budaya dan tradisi, termasuk melalui kuliner.

Perjalanan ini mengubah pandangan Ressa. Ia mulai menerima identitasnya yang unik, sebagai perpaduan antara Italia dan Indonesia. Pada akhirnya, Ressa memutuskan untuk memasukkan menu Indonesia ke dalam restorannya, bukan sebagai pengkhianatan, tetapi sebagai bentuk penghargaan terhadap akar budayanya. Film ini berakhir dengan Ressa yang lebih percaya diri dan lebih memahami tentang identitasnya.

Kuliner sebagai Jembatan

Kuliner tidak hanya menjadi elemen penting dalam film ini, tetapi juga menjadi jembatan antara masa lalu, sekarang, dan masa depan. Melalui racikan jamu dari Mbah Wongso, Ressa tergerak untuk memahami sejarah keluarganya, dan menemukan jati dirinya.

Ressa yang awalnya merasa masakan Indonesia akan merusak citra restoran Italia-nya, perlahan mulai mengubah pandangannya. Ia bahkan mengeksplorasi bumbu-bumbu untuk masakan Indonesia.

Seperti yang disebutkan, film ini terinspirasi dari buku resep kuliner “Mustika Rasa” warisan Bung Karno dengan sedikit “bumbu” konspirasi. Maksudnya, buku ini diceritakan tidak hanya berisi resep masakan, tetapi juga misteri gastronomi yang melambangkan kekayaan bangsa Indonesia.

Dari 1.945 resep kuliner Indonesia yang teridentifikasi, menurut cerita filmnya, buku resep tersebut hanya memuat 1.000 resep, sehingga 945 resep lainnya masih berupa potensi yang belum tergali.

Konspirasi film ini menjanjikan tema-tema yang kuat dan relevan, sehingga mungkin juga mengajak penonton untuk memeriksa sendiri dengan membuka dan membaca buku “Mustika Rasa yang asli, supaya mengenal identitas, warisan budaya, dan pentingnya menerima masa lalu untuk menatap masa depan. Dengan demikian, Film ini sangat direkomendasikan bagi pecinta film Indonesia yang mencari tontonan yang menghibur sekaligus menggugah pikiran.

Sudut pandang mereka yang terlibat

Arsa Linggih, produser film ini, menyampaikan harapannya agar Rahasia Rasa bisa membawa warna baru dalam perfilman Indonesia.

Arsa mengatakan, “kuliner adalah bagian dari identitas kita, tetapi belum banyak dieksplorasi dalam sinema Indonesia. Kami berharap film ini bukan hanya menghibur, tetapi juga membawa penonton lebih dekat dengan kekayaan kuliner negeri ini dan menjadi pilihan tontonan yang berbeda, di tengah banyaknya genre lain yang hadir meramaikan industri perfilman kita.”

Hanung Bramantyo, sang sutradara, menekankan bahwa film ini tidak hanya menampilkan visual makanan yang menggugah selera, tetapi juga menyampaikan emosi mendalam melalui setiap hidangan. Hanung mengatakan, “makanan bukan sekadar sesuatu yang kita santap, tetapi juga tentang memori, perasaan, dan sejarah.”

Hanung menambahkan, seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa memang film ini terinspirasi dari buku “Mustika Rasa”. Di mana pada 1964, Soekarno dan istrinya, Hartini, meluncurkan proyek ambisius untuk mengumpulkan resep masakan Nusantara. Resep yang dikumpulkan dalam buku ini telah diuji mengenai rasa dan cara membuatnya sehingga jika diikuti dengan saksama akan menghasilkan hidangan yang bermanfaat.

Sementara itu, Jerome Kurnia, pemeran utama Ressa, mengungkapkan betapa menantangnya peran sebagai seorang chef di film ini. Jerome mengatakan, “saya benar-benar mendalami dunia kuliner selama proses syuting, belajar dari para profesional, bahkan menjalani pelatihan memasak. Namun, lebih dari itu, saya merasa film ini menawarkan sesuatu yang berbeda, sebuah perjalanan menemukan kembali makna hidup melalui makanan.”

Dengan alur cerita yang menggugah, visual yang kaya, dan eksplorasi kuliner yang otentik, Rahasia Rasa siap menjadi pilihan tontonan yang istimewa. Film ini membawa sesuatu yang jarang diangkat dalam perfilman Indonesia, menjadikannya sebuah pengalaman yang bukan hanya menghibur, tetapi juga memperkaya wawasan akan budaya dan kuliner Nusantara.

Hal yang menariknya lagi adalah, selain dibintangi oleh nama-nama yang sudah disebutkan, ada dua aktor senior yang ikut berperan di film ini yaitu Slamet Rahardjo (Subroto), dan Yati Surachman (Mbah Wongso). Selain itu juga dibintangi oleh Valerie Thomas (Dinda) dan Ciccio Manassero (Alex).

Saksikan Rahasia Rasa di bioskop dan rasakan kehangatan serta misteri yang tersembunyi di balik setiap hidangan! (Lingkar Network | Anta – Kabarhariini.id)

Artikel Terkait

Back to top button