Kisah Inspiratif Slamet, Sukses Kembangkan UMKM Eceng Gondok di Kabupaten Semarang usai Kena PHK

KABUPATEN SEMARANG, Kabarhariini.id – Ada satu kisah menarik dari seseorang yang bernama Slamet (51) yang merupakan warga Dusun Demakan, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang yang dapat menginspirasi masyarakat luas melalui perjalanan hidupnya.
Slamet adalah seorang pria yang tinggal di sekitar Danau Rawa Pening di Kecamatan Banyubiru ini sukses menyulap tanaman gulma seperti eceng gondok yang menjadi penyebab terjadinya sedimentasi di Danau Rawa Pening, Kabupaten Semarang itu menjadi berbagai produk kerajinan tangan.
“Enceng gondok ini memang tumbuh subur di Danau Rawa Pening, dan sering disebut sebagai tanaman gulma yang dianggap menjadi salah satu faktor pengganggu lingkungan, juga sekaligus dapat menyusutkan volume air di Danau Rawa Pening ini. Tapi bagi saya, eceng gondok ini adalah sumber penghasilan atau rezeki saya,” kata Slamet, Kamis, 13 Februari 2025.
Slamet menyebutkan enceng gondok sebagai sumber rezekinya karena ia mampu menyulap enceng gondok menjadi bahan baku utama produk-produk kerajinan tangan yang ia buat dan pasarkan ke masyarakat.
Ide kreatifnya dalam menyulap eceng gondok menjadi aneka jenis kerajinan tangan yang laris manis dipasaran ini diawali saat ia baru mendapatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari sebuah pabrik pembuat sandal dan sepatu kulit pada 1997.
“Waktu itu saya baru saja di PHK dari pabrik tempat saya bekerja, itu di tahun 1997. Bingung waktu itu, karena di tahun 1997-1998 cari pekerjaan susah sekali, sama seperti sekarang ini, saya tiba-tiba dapat ide membuat aneka kerajinan tangan dari eceng gondok ini usai saya menonton acara berita di televisi,” ungkap dia.
Berbekal ilmu yang Slamet dapatkan waktu bekerja di pabrik pembuatan sandal dan sepatu kulit, ia pun merubah enceng gondok yang tumbuh subur di Danau Rawa Pening menjadi bahan baku pembuatan sandal dan sepatu saat itu.
“Awalnya pasti tidak berjalan mulus seperti yang sudah saya rencanakan, saya harus mengasah kemampuan saya lagi pada berbagai jenis perlombaan kreativitas yang akhirnya beberapa lomba itu saya menangkan. Berbekal prestasi dari perlombaan inilah yang membuat tekad saya menjadi bulat untuk membangun usaha kerajinan tangan ini,” bebernya lagi.
Berbagai jenis kerajinan tangan dari eceng gondok dibuat Slamet setiap harinya, mulai dari dari sandal, sepatu, meja, tas, bingkai cermin, kotak pakaian kotor, hiasan replika, kotak tisu, dan masih banyak lagi jenis-jenis produk kerajinan tangan dari eceng gondok yang Slamet buat.
“Setiap hari saya buat berbagai jenis produk-produk kerajinan tangan dari enceng gondok ini, hingga akhirnya saya memiliki sebuah UMKM kerajinan tangan enceng gondok yang saya beri nama Renita Enceng Gondok,” terang Slamet.
Tanaman gulma yang tumbuh subur di Danau Rawa Pening itu, akhirnya memiliki nilai yang lebih tinggi dipasaran, hingga dapat membuat Slamet bisa mendapatkan keuntungan hingga jutaan rupiah saat ini.
“Produk-produk buatan saya ini sudah saya jual banyak sekali ya, mulai dari yang harganya murah hingga yang mahal itu diharga jutaan rupiah. Diantaranya dimulai dari harga Rp 45 ribu hingga Rp 1,5 juta,” paparnya kembali.
Slamet juga menambahkan, berbagai pasar ia jajal untuk mengenalkan sekaligus menjual produk-produk kerajinan tangan hasil karyanya.
“Berbagai pasar lokal, nasional, hingga pasar luar negeri sudah saya coba semuanya untuk menjual produk-produk kerajinan tangan saya ini, dan saya bersyukur laku keras hingga saat ini di tiga pasar yang saya sasar untuk menjual produk-produk dari UMKM saya ini,” ucapnya sembari bersyukur.
Kesuksesan Slamet tidak berhenti di situ saja, selain mampu menciptakan berbagai jenis produk kerajinan tangan eceng gondok setiap harinya, dan juga mampu menjual hingga ke pasar mancanegara, Slamet kini juga sudah memiliki klaster dengan jumlah anggota 25 perajin yang rata-rata tinggal di sekitar Danau Rawa Pening ini.
“Saya juga dipercaya menjadi narasumber dalam berbagai kesempatan acara, sekaligus menjadi motivator kepada para pelaku usaha yang baru, usaha mikro, bahkan ke pengusaha tingkat menengah dan atas, bersyukur sekali saya, tidak menyangka, dulu saya putus asa karena di PHK, kini saya bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi warga yang tinggal di sekitar Danau Rawa Pening,” ungkapnya.
Kesuksesan Slamet juga dapat dilihat dari banyaknya kegiatan dari pemerintahan yang melibatkan dirinya juga usaha UMKM kerajinan eceng gondok miliknya itu, untuk memantik semangat berwirausaha untuk masyarakat di Kabupaten Semarang.(Lingkar Network | Hesty Imaniar – Kabarhariini.id)