Berita Terkini

Atasi Sampah Kiriman di Pantai Teluk Awur, Sejumlah Alat Berat Dikerahkan

JEPARA, Kabarhariini.id – Pemerintah Desa Telukawur, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara menurunkun satu alat berat Willowder untuk mengeruk sampah yang berserakan di Pantai Teluk Awur pada Kamis, 6 Februari 2025.

Selain alat berat, ada tambahan satu kendaraan truck dump yang mengangkut sampah dari bibir pantai menuju tempat pembuangan sampah khusus sampah-sampah pantai di sebelah timur Lapangan Sepakbola Desa Telukawur.

Pada kesempatan ini, Pengelola Wisata Telukawur, Muhammad Putra Andika menyampaikan jika sampah-sampah yang berserakan di pesisir Pantai Telukawur ini merupakan sampah kiriman, bukan sampah asli dari Pantai Telukawur itu sendiri. Pasalnya, kata dia, sampah-sampah plastik dan bagian dari pohon kelapa, pohoh randu dan lainnya bukan berasal dari wilayah setempat.

“Sampah kiriman dari pegunungan, sungai, maupun dari laut karena ombaknya juga besar, jadi sampah-sampah dari tengah terombang-ambing ke tepi pantai,” kata Andika saat dimintai keterangan tim Lingkar Jateng di lokasi pada Kamis, 6 Februari 2025.

Ia mengungkapkan jika pihak pengelola sudah menyiapkan empat petugas kebersihan yang setiap hari stand by dan membersihkan pesisir pantai. Namun, jumlah tersebut masih kurang jika melihat volume sampah yang terdampak saat ini.

Maka, Andika bersama dengan Pemdes Telukawur dan Bumdes lainnya melakukan konsolidasi dengan pihak ketiga, guna peminjaman alat berat untuk membantu memudahkan evakuasi sampah.

“Beberapa hari lalu juga kami tutup pantainya, karena keadaan sampah dan gelombang yang cukup tinggi. Serta kita tiadakan retribusi pembayaran bagi wisatawan yang berkunjung ke sini,” tambahnya.

Musim Baratan, Sampah Kiriman Bermunculan di Pantai Teluk Awur Jepara

Ia mengaku adanya penurunan pengunjung semenjak gelombang tinggi dan angin baratan ini, serta ditambahnya sampah yang berserakan di pesisir pantai. Namun, pihaknya tetap mengedukasi kepada para wisatawan luar daerah yang sudah jauh-jauh berkunjung ke sini, jika keadaan seperti ini dikarenakan cuaca dan faktor alam.

“Kami sudah melakukan pembersihan secara maksimal dan optimal, namun karena cuaca, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya berusaha membersihkan setiap harinya,” ungkapnya.

Sementara itu, Manajer Jepara Marina Company, Christopher Lax mengungkapkan jika pada saat musim hujan dan angin baratan menjadikan daya tarik pengunjung untuk pergi ke pantai ini berkurang. Apalagi dengan adanya sampah yang berserakan di pesisir pantai, justru menambah keruh kondisi. 

“Pastinya kalau wisatawan berkunjung, menginginkan pantai itu bersih dan bisa dinikmati pemandangannya,” kata Chris saat dimintai keterangan oleh tim Lingkar Jateng.

Saat ditanya terkait presentasi penurunan pengunjung, Chris menyampaikan jika penurunannya tidak bisa dihutung. Karena selama ini, ramainya pantai itu tergantung pada event yang ada di Jepara.

Ia menyebutkan jika Jepara terkenal dengan meubel furniturnya. Maka saat bulan Maret ada event Ifex di Jakarta, itu berpengaruh pada peningkatan pengunjung.

“Saat mereka berkunjung ke Jepara untuk melihat furniturnya, juga ingin menikmati wisata alam yang ada di Jepara, terkhusus pantainya,” imbuhnya.

Chris menegaskan jika upaya pembersihan ini ia lakukan dengan berkoordinasi dengan pihak Pemdes dan Bumdes Desa Telukawur secara rutin. 

“Alat yang kami turunkan Willowder dari merk Rocky. Alat ini berfungsi untuk membersihkan, dan mengangkut sampah serta pohon-pohon kayu yang susah diangkut oleh tenaga manusia,” pungkasnya.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan mampu menjadikan support system satu sama lain untuk terus meningkatkan kebersihan dan kenyamanan bagi para pengunjung. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Kabarhariini.id)

Artikel Terkait

Back to top button