Pemerintahanpolitik

Blora Potensi Jadi Titik Proyek Strategis Nasional Peternakan Sapi, Ini Alasannya

BLORA, Kabarhariini.id – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen mengembangkan subsektor peternakan, khususnya sapi perah dan sapi pedaging menuju swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, dalam sosialisasi Program Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN) secara hybrid di Surabaya, belum lama ini.

“Kami menargetkan mendatangkan 200 ribu ekor sapi perah dan 200 ribu sapi pedaging pada tahun 2025. Penambahan ini akan mencapai 1 juta ekor sapi perah dan 1 juta ekor sapi pedaging dalam lima tahun ke depan,” ucapnya.

Salah satu kabupaten yang saat ini siap menerima program strategis nasional pengembangan sapi yakni Kabupaten Blora.

Diketahui Kabupaten Blora merupakan kabupaten dengan populasi sapi terbesar di Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman mengatakan secara teknis Kabupaten Blora menerima program nasional pengembangan sapi.

“Melihat potensi yang ada saat ini, secara teknis kami siap jika Kabupaten Blora dijadikan titik pengembangan sapi secara nasional,” ujar Ngaliman saat ditemui di kantornya, Jumat, 3 Januari 2025.

Ngaliman menjelaskan jika Kabupaten Blora merupakan daerah dengan populasi sapi terbesar di Jawa Tengah. Sehingga pihaknya yakin bakal menjadi daerah yang paling berpotensi untuk pengembangan sapi perah maupun sapi pedaging.

“Yang jelas kami masih menunggu kepastian dari kementerian. Jika kami ditunjuk, kami pastikan siap melaksanakan,” tegas Ngaliman.

Ia menambahkan jika program tersebut sejalan dengan misi Bupati Blora untuk meningkatkan sektor pertanian dan peternakan.

“Kalau benar kami nanti ditunjuk, yang pasti akan memberikan dampak positif. Dari sisi tenaga kerja, pertanian dan sektor ekonomi,” terangnya.

Namun hingga kini, Ngaliman belum tahu pasti berapa ekor yang nanti akan dikembangkan di Kabupaten Blora.

“Kita tunggu saja. Kalau benar pasti akan kita rilis ke kawan-kawan media,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Kabarhariini.id)

Artikel Terkait

Back to top button