Berita TerkiniSosial

Banjir Rob di Pesisir Demak Ganggu Perekonomian Petani Tambak, Mata Pencaharian Terancam Hilang

DEMAK, Kabarhariini.id – Abrasi atau banjir rob yang terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Demak makin tahun semakin parah. Kondisi tersebut sangat mengganggu perekonomian warga terutama bagi petani tambak.  

Pasalnya, abrasi tersebut merenggut ratusan hektare tambak milik masyarakat yang mana hal itu menjadi sumber penghasilan utama mereka. 

Kepala Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Rifqi Salafudin mengungkap ratusan hektare tambak milik petani tidak bisa difungsikan, sehingga kondisi tersebut membutuhkan perhatian serius. 

“Saat ini sudah hampir 800-an hektar tambak tak bisa difungsikan. Warga jelas kehidupannya susah,” ujar Rifqi dalam kegiatan serap aspirasi yang digelar oleh Anggota DPR RI Hindun Anisah di Demak, baru-baru ini.

Oleh karenanya, pihaknya berharap pemerintah segera bertindak untuk mengatasi persoalan tersebut dengan menerjunkan alat berat untuk membantu meninggikan tanggul tambak agar bisa digarap lagi oleh warganya.

“Kita butuh alat berat untuk bisa membantu meninggikan tanggul serta menormalisasi tambak-tambak masyarakat,” harapnya. 

Warga lain, Khoirotun juga menyampaikan bahwa para petani tambak di Desa Purworejo dan Morodemak dulunya dalam setahun bisa melakukan panen hingga tiga kali, namun dengan kondisi sekarang ini para petani tambak nyaris tak berpenghasilan. 

“Dulu sebelum kondisi parah begini, warga disini hampir bisa dipastikan panen tiga kali dalam satu tahun. Tapi, kondisi sekarang ini jangankan tiga kali, bisa panen sekali aja sudah bersyukur,” ujarnya. 

Progres 29,68 Persen, Tol Semarang-Demak Ditarget Selesai April 2027

Menyikapi itu, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hindun Anisah menyatakan akan menindaklanjuti keluhan dan persoalan yang dihadapi oleh warga Kota Wali terutama warga pesisir Demak. 

Menurutnya, kondisi tersebut dipicu adanya perubahan iklim ekstrem yang melanda wilayah Indonesia. Kendati itu, pihaknya menyadari bahwa kondisi tersebut perlu tindakan serius agar bisa mengambil langkah-langkah yang komprehensif. 

“Ini tidak bisa disepelekan. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus mengambil langkah-langkah penyelamatan kehidupan warga pesisir di Demak, karena menyangkut mata pencaharian masyarakat,” tuturnya.

“Kami akan segera menindaklanjuti agar KKP segera turun tangan,” pungkasnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Kabarhariini.id)

Artikel Terkait

Back to top button